Minggu, 05 Juli 2015

Kamu..








Kali ini masih ngomongin dia, masih dia lagi. Mungkin yang baca udah mulai bosan dan kayaknya ini bakalan jadi episode terakhir tentang dia, karena selanjutnya mungkin gue udah gak bakalan ngomongin dia lagi di blog ini. 

Melihat semua respon si dia akhir - akhir ini ke gue, bukannya gue nyerah tapi dia udah kasih tanda nyuruh gue buat benar benar berhenti hubungin dia atau lebih tepatnya jauhin dia. Gue ngerti kok hehe


Kamu… iyaa… Aku udah relain kamu tau, beneran. Sekarang aku udah gak sirik liat kamu sama dia, abis keliatannya kamu bahagia banget sih. Berarti kamu udah milih orang yang bener, bagus.

Hey tuan putri, sekarang kamu udah punya kesatria pelindung. Itu berarti tugas aku yang kemarin udah ada yang gantiin. Aku bebas tugas sekarang.

Yaudah, kamu baik baik yah sama dia. Sekarang aku mau berkelana lagi ke air yang paling dalam, hutan terjauh, ke puncak tertinggi. Aku pengen cari seseorang lagi buat aku lindungin, buat aku sayangin, buat aku bikinin puisi, buat aku perjuangin sekeras yang aku mampu.

*
 
Sementara aku berjalan, sekarang waktu adalah sahabat baik, ia yang perlahan membasuh luka perih yang pernah kamu buat, yang perlahan menghapus ingatan pahit, yang menyadarkan ku bahwa aku memang bukan ditakdirkan bersama kamu.

Siang selalu hangat bersamamu, senja selalu indah saat bersamamu, dan bahkan saat ku habiskan waktu bersamamu bintang selalu berkedip manis kearah kita.

Aku pikir aku udah dapat yang sempurna, namun lagi kamu bikin semua itu jadi semu.

*
 
Kamu…. Jika suatu hari nanti kita bertemu lagi, aku yakin pasti banyak cerita hebat yang akan kita tuangkan bersama, cerita aku tentang kamu, cerita kamu tentang aku…… ya… cerita kamu tentang dia.

Suatu hari kita pasti akan ketemu lagi dan bercerita tentang itu. Maka biarkan aku sekarang pergi untuk membuat cerita hebat bersama seseorang yang baik. Agar penaku bisa membuat cerita yang indah, supaya dikemudian kelak jika kita bertemu lagi dan kamu menceritakan hidupmu bersamanya, aku tidak hanya termenung. Melainkan tersenyum dan balik menceritakan kisah yang sama hebatnya.

Sampai jumpa kamu...

3 komentar: